A. Mikrobiologi
Air
Makhluk
hidup di perairan :
1. Mikroba
: bakteri, protozoa, dan jamur
2. Makhluk
hidup lain
B. Mikroba
yang menguntungkan
1. Plankton
untuk sumber makanan ikan
2. Ganggang/
alga untuk sumber makanan
3. Mikroba
dikomposit untuk pengolah limbah cair
C. Mikroba
yang merugikan yang berada di perairan
1. Mikroba
penyebab penyakit
a. Typus :
salmonella typi
b. Disentri :
shigella
c.
Kolera
: vibro
2.
Bakteri besi : mengubah Fe 2+ menjadi
Fe 3+
Menyebabkan
korosi : Cherottiespaerotilus
3.
Bakteri belerang : mengubah So4 2-
menjadi H2S (Thiobacillus cromotium)
D. Beberapa
bakteri koliform di perairan juga dapat menimbulkan penyakit contohnya E,coli dan shigella
Keberadaan bakteri koliform di perairan bersumber dari
1.
fekal : berasal dari tinja manusia/ mamalia
contoh : E.coli
2.
non fekal : berasal dari sumber lain
contoh : Entero bacterium Aerogenes
E. Untuk
mengetahui keberadaan bakteri koliform
Pada suatu perairan diperlukan beberapa analisa seperti uji
MPN (uji koliform), uji perhitungan mikroba dengan metode filtrasi dan uji
IMVIC (untuk mengetahui bakteri fekal atau non fekal)
Metode IMVIC
Merupakan rangkaian dari uji indol, uji metilen merah, uji vogens – proskour, dan uji citrat
Tabel Uji IMVIC
Uji |
Medium yang dipakai |
Hasil akhir |
Reaksi positif |
Uji indol |
Triptone broth/ indol nitrat |
Indol |
Merah setelah ditetesi dengan pereaksi kovaes |
Uji metilen merah |
Protase broth atau glukose pepton broch |
Asam organik |
Merah setelah ditetesi metilen merah |
Uji
sitrat |
Medium
koser sitrat |
Terjadi
pertumbuhan |
Kekeruhan
|
Tabel Uji IMVIC
terhadap bakteri koliform
Sampel |
Uji Indol |
Uji MR |
Uji VP |
Uji Sitrat |
Kesimpulan |
SampelA( altr 1) |
+ |
+ |
-
|
- |
Fekal |
(altr 2) |
- |
+ |
- |
- |
Fekal |
Sampel
B(altr 1) |
- |
- |
+ |
+ |
Non fekal |
(altr 2) |
- |
- |
+ |
- |
Non fekal |
Tabel hubungan
kualitas air dengan keberadaan bakteri koliform/ 100 ml sampel
Jumlah bakteri koliform |
Kualitas air |
Tidak ada |
Sangat baik |
1-2 |
Baik |
3-10 |
Diragukan |
>10 |
Jelek |
Selain menggunakan ketiga metode
diatas untuk pengujian air juga dapat menggunakan niali IPB (Indeks Pencemar
Biologis).
Biasanya metode ini dipakai untuk
analisa pengujian pada air di industry (air panas sebagai pendingin) dan air
rekreasi (kolam renang)
Pengujian ini didasarkan
pada jumlah bakteri berklorofil dan bakteri tidak berklorofil pada suatr
perairan
Semakin banyak bakteri yang tidak berklorofil semakin jelek kualitas air (jika dalam air proses semakin berpotensi menimbulkan korosi).
Tabel hubungan
kualitas air dengan nilai IPB
Nilai IPB |
Kualitas air |
0 - 8 |
Bersih jernih |
9 -20 |
Tercemar ringan |
21 - 60 |
Tercemar sedang |
61 – 100 |
Tercemar berat |
Tidak ada komentar:
Posting Komentar