Kamis, 01 Oktober 2020

RHEOLOGI DAN TEKSTUR

Pendahuluan

Rheologi (dari bahasa yunani rheos yang berarti mengalir dan logos berarti ilmu) adalah ilmu tentang aliran atau perubahan bentuk (deformasi) dibawah tekanan (Lachman,1989)

Pengukuran Rheologi digunakan untuk mengkarakterisasi kemudahan penuangan dari botol, penekanan atau pemencetan dari suatu tube wadah lain dapat berubah bentuk, pemeliharaan bentuk produk dalam suatu bejana atau sesudah pengeluran, penggosokan bentuk produk diatas atau ke dalam kulit dan bahkan pemompaan produk dari pencampuran dan penyimpanan ke alat pengisian (filling). Yang terpenting adalah sifat isi dan aliran yang dikehendak tahan untuk self  - life  yang diisyaratkan bagi produk tersebut (Lachaman, 1989)

Tujuan  

1.      Mempelajari efek Weissenberg pada bahan makanan berbentuk cair

2.      Mempelajari tekstur dan struktur makanan

Metode Percobaan

A.    Alat

1.      Mixer – voltagemeter

2.      Piknometer

3.      Mikroskop

4.      Preparat

5.      Beaker gelas

6.      Lyold Instrument 

B.     Bahan

1.      Pisang matang (4 buah)

2.      Pisang mentah (4 buah)


 

Cara Kerja  

1.      Tekstur bahan pangan padatan

a.       Sampel (pisang matang dan pisang mentah)

b.      Diletakkan dibawah jarum piknometer

c.       Dilepas dan diukur kedalaman jarum yang menancap

2.      Diagram alir struktur bahan

a.       Sampel (pisang matang dan pisang mentah)

b.      Dibuat preparat \

c.       Diamati strukturnya menggunakan mikroskop

d.      Digambar



Pembahasan

Rheologi adalah ilmu tentang aliran atau perubahan bentuk deformasi dibawah tekanan (Lachman, 1989)

Pengukuran tekstur bahan pangan pada praktikum ini menggunakan alat yang bernama pnemeter

Pengamatan tekstur bahan pangan digunakan dengan membuat preparat basah kemudian diamati menggunakan mikroskop

Dan hasil pengamatan membuktikan bahwa struktur/tekstur bahan pangan mentah dan matang berbeda hal ini dapat dilihat dari mikroskopisnya

Dalam pisang matang memungkinkan adanya banyak amilum dan pisang mentah mengandung lebih sedikit amilum dari mikroskop terdapat butir amilumnya

Pada pisang mentah pnemometer

-          Tanpa beban menunjukan angka 1,9 

-          Menggunakan beban 5,4 gram  angka  2,1

-          Dengan menggunakan beban 10,75 gram angka 2,3

-          Dengan menggunakan beba 16,15 gram angka 2,4

-          Menggunakan beban 20,55 gram angka 5,4

-          Menggunakan beban 25,15 gram angka 7,2

Pada pisang mentah kandungan pati lebih banyak sehingga amilumnya lebih banyak

Pada pisang matang kandungan pati lebih sedikit karena proses pematangan pisang, pati diubah menjadi gula/glukosa dan air

 

Kesimpulan

Tekstur bahan dapat diukur dengan menggunakan pnetometer

Struktur dari bahan pangan dapat dilihat dengan cara membuat preparat dan pengamatan menggunakan mikroskop

Pisang matang memiliki tekstur yang lebih lunak sedangkan mentah memilki tekstur yang keras

Pisang matang dimungkinkan memiliki kandungan air dan amilum lebih banyak daripada pisang mentah

 

 

 

Daftar pustaka 

Anonym. 2013.Pindakos. Availableonline at:http//www.id.wikipedia,org

Lachman. 1989. Teori dan Praktek Farmasi industry 45 press. Jakarta  

 

 


 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar